apasih judul post ini?
saya juga bingung.. cuma intinya saya ingin mengerti apa sih tujuan kita, bagaimana jalan meraihnya, apa sih indikatornya,,,,
kadang itu yang membuat saya bingung, apa yang menjadi tujuan hidup saya, saya berbicara duniawi, kalau masalah akhirat kita pasti sudah jelas tahu, tak ada yg mau tujuan akhirnya di neraka, pasti semua mau masuk surga :)
tapi masalah duniawi, apasih yang kita cari?
ada orang yg bilang saya mau bahagia, jalannya dengan sekolah yg pinter, cari duit kaya, sejahtera, semua tercukupi, keluarga bahagia, hidup bahagia...
0
komentar
Dua kata ini seolah menjadi momok kepada setiap manusia, mengapa manusia tidak mau dikatakan labil dan munafik? mereka terlalu menganggap hal itu sebagai hal sangat buruk, hina dan tidak pantas buat mereka. Pokoknya amat sangat tidak diharapkan kata itu disematkan pada diri mereka. Tapi apakah mereka sadar kalo dua sifat itu bagian dari hidup mereka? setidaknya mereka pernah mengalami masa labil, tidak hanya pas masa anak-anak, muda, remaja, tua dst. begitupula kemunafikan, apakah mereka sadar mereka itu sebenarnya munafik juga???
Diposting oleh
hura-hura sentosa ,
Rabu, 12 Januari 2011
12.03
Kadang kita merasakan kehidupan itu sangatlah berat, penuh dengan lika-liku. Tapi kadang ada juga yang beranggapan bahwa hidup mereka sangatlah monoton, terlalu simple. Sebenarnya hal itu tergantung dari sudut pandang masing-masing individu terhadap perjalanan hidup mereka. Hidup mereka tak serumit yang mereka bayangkan atau tak sesimpel yang mereka hadapi. Sebenarnya semuanya sama bobotnya tinggal bagaimana penyikapan kita terhadap masalah yang sedang kita hadapi dalam hidup kita. Segalanya bisa kita buat simple, kita buat berat, semua bisa kita atur sedemikian rupa sehingga akan sesuai dengan keinginan kita. Itulah kita, manusia yang dibekali oleh akal pikiran oleh Sang Pencipta kita Tuhan Yang Maha Esa. Di lain pihak kita juga tidak bisa menilai pemikiran seseorang itu baik atau buruk, sombong atau tidak, benar atau salah. Sebenarnya semua itu adalah hal normatif kita hanya diberi rambu-rambu oleh hukum agama, moral, social dan hukum perundangundangan yang berlaku di Negara masing-masing. Asal tidak keluar dari rambu-rambu itu kita tidak berhak menyalahkan mereka walau tidak sesuai dengan apa yang ada dipikiran saya, kita, kami, atau mereka. Bagaimana seseorang bias dikatakan pamer/ riya atau apalah istilahnya yang menyangkut pandangan orang terhadap orang lain. Kita tidak bisa menjudge mereka melakukan semua itu, itu hanya sebuah subjektifitas semata, pandangan tiap pribadi berbeda, bias sama karena mungkin terkena sugesti dari keadaan lingkungan sekitar, menurut saya hal semacam itu hanya bisa dirasakan / disadari/ diketahui oleh subjek yang melakukan kegiatan tersebut dan Tuhan sebagai Sang Pencipta dan Penguasa makhluk hidup, pencipta sang Subjek tersebut.
Saat semua orang memandang kita sebelah mata, meremehkan kita. Anggaplah itu sebuah kata-kata penyemangat dari mereka untuk kita supaya kita belajar dan berusaha lebih giat!! Berterimakasihlah pada mereka.
Saat semua orang menganggap apa yang kita lakukan tidak beres, janganlah sekalipun membenci mereka dan berputus asa. Tujuan mereka bukanlah menjatuhkan kita tapi supaya kita bekerja lebih baik dan dapat bekerja sesuai standar. Berterimakasihlah kepada mereka.
Saat semua kerja keras kita disepelekan dan tidak mendapatkan apresiasi dari orang lain. Mereka itu mengajarkan kepada kita bagaimana bekerja dengan ikhlas. Berterimaksihlah kepada mereka.
Langganan:
Postingan (Atom)